Selasa, 04 Februari 2014

Cut Regina Zahara

















Rabu, 07 Maret 2012

Nama Benda di Kelas Dalam Bahasa Jepang

MAN Tambakberas Jombang

NIHON GO NO SYUKUDAI

NO

BAHASA INDINESIA
BAHASA JEPANG
ROMAJI
HIRAGANA/KATAKANA
1.
AC
Eakon
えあこん
2.
Buku
Hon
ほん
3.
gambar  
E
4.
Jam
Tokei
とけい
5.
kaca  
Kagami 
かがみ
6.
Kamus
Jisho
じしょ
5.
Kalender
Karendaa
カレンダー  
7.
Kertas
Kami
かみ
8.
kipas angina
Senpuki
せんぷき
9.
Koran
Shinbun
しんぶん
10.
Kursi
Isu
いす
11.
Lampu
Ranpu 
ランプ
12.
Lemari
Hikidashi
ひきだし
13.
Majalah
Zasshi
ざっし
14.
Meja
Tsukue
つくえ
15.
papan tulis
Kokuban
こくばん
16.
Pena
Pen
ぺん
17.
Pensil
Enpitsu
えんぴつ
18.
komputer
Konpyu-ta
コンピュータ :
19.
Sepatu
Kutsu
くつ
20.
Tas
Kaban
かばん





Seni Tari Labas Samya



Sejarah Tari Labas Samya
http://jawatimuran.wordpress.com/2011/10/28/labas-samya-tari-baru-suroboyoan/

Ketua Yayasan Bina Tari Surabaya, Tri Broto Wibisono, S.Pd. mengatakan, Tari Labas Samya adalah tari rakyat suroboyoan. Namun, tari rakyat yang satu ini, versi Tri Broto! bukan dari jenis tradisional. “Tari Labas Samya ini adalah jenis tari kreatif. Hasil karya seniman-seniman tari Surabaya,” tandasnya.
Laki-laki paruh baya ini mengatakan, Labas Samya diambil dari bahasa Jawa. Labas adalah salah satu istilah di tari Ngremo, yaitu berjalan. Gerakan labas itu sendiri sebenarnya ada di hampir semua jenis tarian Jawa Timur.
           Sedangkan istilah samya (Jawa: samio) berarti bersama-sama atau beramai-ramai.
Alasan Tri Broto mempopulerkan  tari yang awalnya dinamakan Lelabasan ini, karena gerakannya yang sederhana. Selain itu, tari ini tidak perlu kostum yang rumit. “Kalau Ngremo gerak nya sulit. Jadi, sulit juga untuk dipopulerkan ke semua kalangan. Beda dengan Labas Samya, gerakannya mudah dipelajari. Yang jelas, ada bagian tari tradisional khas Surabaya (Ngremo) itu yang diadopsi ke Labas Samya,” paparnya.
Ihwal maksud istilah tarian tersebut, Tri Broto yang juga staf Dinas Pendidikan Surabaya, mengatakan maksud tarian tersebut adalah tari dengan gerakan berjalan yang ditarikan secara beramai-ramai. Dari unsur ramai-ramai itulah dia optimistis Labas Samya baka mudah dipopulerkan. “Kami akan mempopulerkan Labas Samya seperti tarian Sarjojo atau Yosakoi. Artinya, Surabaya juga bisa punya tarian kreasi yang bisa popular seperti itu ,” ujarnya dalam nada bersemangat.

  Tari Labas Samya biasanya menjadi ajang kompetisi di Surabaya, tepatnya di Tugu pahlawan. Peserta berasal dari berbagai sekolah mulai dari kalangan Play groub, TK, SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa. Sudah sejak lama pula krasi tari Labas Samya ini di laksanakan. Kegiatan itu pun membuat budaya Arek Suroboyo tetap hidup secara turun temurun. Tari ini adalah tari yang penuh semangat namun ada juga yang menampilkan dengan lemah gemulai. Tariannya menggunakan dua tongkat yang bervariasi pula. Ada yang menggunakan tongkat berbola bunyi seperti punya tukang sate, ada yang menggunakan botol bekas yang di hias. namun variasi itu diambil sesuai dengan kreatifitas masing-masing,




Minggu, 16 Januari 2011

Banyak manfaat buah keres/kersen

Banyak manfaat buah keres/kersen



Kersen atau keres dengan nama ilmiah Muntinga Calabura, yang sering digunakan anak-anak untuk bermain atau dimakan, daun dan buahnya ternyata memiliki kandungan senyawa penting dan juga berkhasiat untuk obat.

Pohon kecil ini awalnya tumbuh semai liar ditepi jalan,selokan atau bahkan ditengah retakan tembok lantai atau pagar. Tumbuh dengan cepat (biasanya dibiarkan saja) membesar sebagai pohon naungan. Walau sekarang banyak dipakai hanya sebagai tanaman peneduh, sebenarnya tanaman ini mempunyai manfaat kesehatan yang sangat berguna.

Jus buah kersen sangat bermanfaat dan memiliki kandungan yang lebih jika dibandingkan dengan berbagai larutan isotonik yang kini banyak beredar di pasaran.

Kandungan buah kersen setiap 100 gram kersen adalah sbb :

Air (77,8 gram),Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14 gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g), Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg) nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram.

Sedangkan daun kersen telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional yang digunakan sebagai obat sakit kepala dan anti radang oleh masyarakat Peru.

MANFAAT DAUN & BUAH KERSEN:

1.ANTISEPTIK --> Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik.
Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb: C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil.
Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.

2.ANTIINFLAMASI --> Rebusan daun kersen juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas.

3.ANTITUMOR --> Daun kersen dilaporkan juga mempunyai efek anti tumor, dimana kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.

4. ANTI URIC ACID (ASAM URAT)
Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tsb.


Berbagai Manfaat Pohon Kersen



Pohon itu telah berumur lebih dari 19 tahun semenjak saya belum masuk Taman Kanak-kanak hingga sekarang dimana saya sudah bekerja di umur 26 tahun ini, pohon tersebut masih berdiri kokoh di samping Masjid dekat rumah saya. Dulu di kala kecil, saya dan teman-teman suka memanjat pohon ini dan menjadikannya sebagai menara pemantau ketika kami bermain perang-perangan, karena selain rimbun sehingga cocok sebagai tempat bersembunyi, pohon ini juga mempunyai buah kecil berwarna merah yang rasanya sangat manis.

Pohon kersen namanya, di Jakarta lebih dikenal dengan nama pohon ceri atau talok. Pohon ini mempunyai beberapa nama di Negara lain seperti di Malaysia dikenal dengan nama kerukup siam, di Filipina dinamai datiles, aratiles, atau manzanitas. Di Spanyol dikenal dengan nama capulin blanco, cacaniqua, nigua, niguito, di Inggris disebut Jamaican cherry, Panama berry, atau Singapore cherry. Sedangkan nama latin pohon ini adalah Muntingia calabura L. Pohon kersen bukan jenis asli Indonesia, pohon ini berasal dari daerah Amerika latin seperti Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia, pada akhir abad-19 pohon kersen dibawa masuk ke Filipina, lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara baik itu dibawa oleh manusia maupun dibawa oleh hewan yang memakannya.

Pohon kersen memang bukan pohon yang dapat tumbuh tinggi menjulang dan besar, maksimal hanya setinggi 12 meter, namun pohon ini memiliki tajuk yang lebar dan biasanya digunakan sebagai pohon peneduh jalan. Selain itu di beberapa tempat kayunya digunakan sebagai kayu bakar dikarenakan kayunya lunak dan mudah kering. Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya juga dapat dijadikan semacam teh dan digunakan oleh masyarakat di Peru sebagai obat tradisional sakit kepala dan anti radang, di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebanyak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Buah kersen sangat digemari di Meksiko, sehingga dijual dalam jumlah banyak di pasar-pasar tradisional, buah kersen bisa juga diawetkan dan dibuat selai seperti di Srilangka.

Buah pohon Kersen selain disukai manusia merupakan pakan bagi burung dan kelelawar. Dari pemantauan saya beberapa burung yang suka memakan buah pohon kersen adalah burung Cabai Jawa (Dicaeum trochileum) burung kecil dengan ukuran 8 cm, jantan mempunyai warna merah dari kepala hingga dada, badan berwarna abu-abu terang, sayap dan paruh hitam sedangkan betinanya badan bagian atas berwarna coklat sedangkan bawahnya berwarna abu-abu terang. Selain Cabai Jawa burung lain yang doyan makan buah pohon ini adalah Merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier) saudara sepupu burung kutilang ini mempunyai ciri yang mirip dengan kutilang yaitu sayap berwarna coklat, badan berwarna kelabu dengan warna kuning di bagian bawah ekor, hanya bagian kepala saja yang berbeda, jika kutilang mempunyai kepala berwarna hitam, merbah cerukcuk mempunyai ciri khas jambul serta strip di mata berwarna coklat. Untuk kelelawar jenis yang sering memakan buah kersen adalah Codot Krawar (Cynopterus brachyotis).

Binatang-binatang ini turut serta membantu penyebaran biji pohon kersen ke berbagai tempat, karena biasanya burung Cabai Jawa maupun Merbah cerukcuk akan mengambil buah kersen kemudian diperas untuk mengambil isi yang ada di dalam buah tersebut, biji buah yang tidak tercerna di dalam perut akan terbuang bersama kotoran dan tumbuh di lokasi yang jauh dari pohon induknya. Sama halnya dengan kelelawar, biji buah yang tidak termakan menempel di badan kelelawar kemudian ketika kelelawar membersihkan diri biji tersebut jatuh ke tanah.

Akibat dari perbuatan binatang-binatang tersebut biji kersen dapat tumbuh dimana-mana tergantung burung dan kelelawar membuangnya ke mana, bisa jadi tumbuh di selokan, tepi sungai, samping rumah dan karena jenis-jenis binatang pemakan buah ini juga merupakan binatang yang umum di perkotaan seperti kota Jakarta maka pohon kersen banyak ditemui disudut-sudut kota Jakarta dan menjadikan Pohon kersen sebagai salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis.

Begitu banyak manfaat dari sebuah pohon kersen dalam mengisi dinamika kehidupan di dunia ini. Nah adakah pohon kersen di sekitar rumah anda?